- sel kulit baru dan berada di bawah se
Penyebab lain yang meningkatkan risiko terkena penyakit kulit
Selain karena berbagai penyebab di atas, seseorang juga berisiko tinggi terkena atau mengalami keparahan penyakit kulit jika:
1. Banyak menghabiskan waktu di luar ruangan
Semakin lama waktu yang dihabiskan di luar ruangan, semakin lama juga Anda terpapar oleh sinar matahari. Tak hanya menjadi bisa menyebabkan penyakit kulit, paparan sinar matahari berlebih juga bisa memicu keparahan penyakit.
Psoriasis dan rosacea termasuk penyakit yang bisa muncul akibat paparan sinar matahari berlebih. Untuk itu, Anda perlu melakukan berbagai usaha untuk membatasinya yaitu dengan cara sebagai berikut.
- Mengoleskan tabir surya ke seluruh kulit saat berkegiatan di luar ruangan.
- Menggunakan pakaian tertutup agar sinar matahari tak langsung mengenai kulit.
- Menggunakan topi jika panas terlalu menyengat.
- Menggunakan kacamata hitam jika diperlukan.
2. Memiliki riwayat penyakit kulit dalam keluarga
Faktor genetik berperan besar meningkatkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit kulit. Jika ada salah satu anggota keluarga yang memiliki penyakit kulit tertentu, Anda juga termasuk yang berisiko.
Biasanya kondisi ini muncul pada berbagai penyakit kulit autoimun seperti vitiligo dan psoriasis. Selain itu, rosacea dan eksim juga termasuk penyakit kulit yang berpeluang besar diturunkan dalam keluarga.
Artikel terkait
3. Pernah mengalami infeksi kulit
Penyakit kulit bisa muncul sebagai akibat atau komplikasi dari masalah kulit tertentu. Misalnya, selulitis merupakan salah satu komplikasi dari impetigo. Anda juga bisa terkena selulitis jika memiliki masalah kulit lain seperti kutu air, dermatitis kontak, eksim, herpes zoster, dan cacar air.
Oleh karena itu, pastikan untuk mendapatkan perawatan yang tepat hingga tuntas saat terkena penyakit kulit. Hal ini dilakukan untuk mencegah kemunculan penyakit lainnya untuk masuk dan menginfeksi kulit.
4. Tidak menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan
Kuman termasuk bakteri, virus, dan penyakit menyukai lingkungan yang kotor dan lembap untuk berkembang biak. Orang yang tidak menjaga kebersihan tubuh dan lingkungannya sangat berisiko tinggi terkena penyakit kulit. Hal ini terutama yang disebabkan oleh bakteri, jamur, dan parasit.
Untuk menurunkan risiko ini, mulailah peduli dengan kebersihan diri. Jangan malas untuk mandi setiap harinya. Mandi membantu membersihkan kotoran dan keringat yang menempel di tubuh setelah beraktivitas.
Selain menjaga kebersihan diri, jangan lupa untuk menjaga kebersihan lingkungan terutama rumah. Usahakan untuk rajin mengganti seprai, membersihkan lantai, dan karpet agar Anda terhindari dari berbagai infeksi kulit.
5. Sistem imun tubuh lemah
Sistem imun memiliki fungsi penting yaitu sebagai pelindung tubuh dari infeksi penyakit. Ini karena sistem kekebalan tubuh memiliki banyak sel putih yang berguna untuk memerangi kuman penyebab infeksi.
Ketika kondisinya melemah, otomatis tugasnya untuk melawan kuman penyebab penyakit kulit menjadi terhambat. Akibatnya, virus dan bakteri dapat dengan mudah masuk dan menginfeksi kulit. Biasanya sistem kekebalan tubuh yang lemah ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
- memiliki penyakit kronis seperti HIV/AIDS, diabetes, kanker,
- sedang menjalani kemoterapi,
- efek obat seperti kortikosteroid atau TNF inhibitor untuk mengatasi penyakit rematik,
- orang yang melakukan transplantasi organ,
- berusia di atas 65 tahun, dan
- bayi dan anak-anak.
6. Obesitas
Obesitas disebut-sebut sebagai salah satu masalah kesehatan yang memicu banyak penyakit berbahaya. Faktanya, penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Trends in Immunotherapy menemukan hubungan antara obesitas dan penyakit kulit.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa obesitas menjadi faktor risiko utama berkembangnya penyakit yang mengakibatkan peradangan pada kulit. Eksim dan psoriasis termasuk penyakit yang bisa muncul ketika seseorang mengalami obesitas.
Ini karena sitokin inflamasi yang diproduksi jaringan lemak dan sistem imun bawaan dianggap sebagai faktor yang memicu peradangan. Untuk itu, yuk turunkan risiko munculnya penyakit peradangan pada kulit dengan cara menjaga berat badan tetap ideal.
Artikel terkait
7. Stres
Stres memang bukan menjadi penyebab utama munculnya penyakit kulit. Akan tetapi, stres bisa memicu dan memperaparah berbagai penyakit kulit. Hal ini terutama terjadi pada penyakit-penyakit yang kambuhan dan tidak bisa disembuhkan seperti psoriasis, rosacea, dan eksim.
Dalam penelitian yang diterbitkan di Journal of the German Society of Dermatology dinyatakan bahwa stres bisa memicu sistem imun bawaan dan senyawa pemicu radang. Akibatnya, penyakit menjadi terpicu untuk muncul kembali atau memperparah yang sudah ada.
8. Merokok
Kebiasaan merokok juga bisa membuat Anda berisiko tinggi terkena masalah kulit tertentu. Asap tembakau bisa menyebabkan stres oksidatif sehingga tidak ada cukup oksigen untuk disuplai ke kulit.
Akibatnya, jaringan mengalami kondisi yang dinamai iskemia. Kondisi ini bisa menggerus jumlah kolagen yang membuat kulit tetap kencang dan awet muda. Dengan merokok, Anda juga dapat berisiko terkena masalah kulit seperti:
- Infeks bakteri terutama Staphylococccus aureus dan Streptococcus pyogenes
- Infeksi Candida albicans, terutama di mulut
- Infeksi virus, terutama human papillomavirus (HPV), termasuk kutil kelamin.
Selain itu, dilansir dari laman Dermnet NZ, merokok meningkatkan risiko kanker karsinoma sel skuamosa sebanyak dua kali lipat. Bahkan, merokok juga bisa memicu gejala psoriasis muncul kembali yang lebih parah dari sebelumnya.
Hal tersebut dikarenakan kandungan nikotinnya memengaruhi sistem kekebalan tubuh, peradangan kulit, dan pertumbuhan sel kulit tambahan.
9. Minuman beralkohol
Minum minuman beralkohol termasuk salah satu pemicu munculnya penyakit kulit. Lagi-lagi, rosacea, psoriasis, dan dermatitis sebroik merupakan deretan penyakit yang bisa dengan mudah terpicu kemunculannya.
Orang yang sudah memiliki penyakit ini bisa mengalami keparahan gejala jika tak menghentikan kebiasaan minumnya. Peradangan parah dan kemerahan di kulit menjadi gejala masalah kulit yang sering muncul akibat kebanyakan minum alkohol.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Apakah artikel ini membantu?
Oke terimakasih infonya
ReplyDelete